Jadi kamu maunya apa? *jantung dag dig dug, raga selemas benang
Kalau aku maunya tetap sama kamu, bahagia sama kamu. Sampai nanti jika kita benar-benar harus pisah, baiknya itu karna prinsip dan secara baik-baik. Walau aku yakin kita kan berurai air mata, sampai pangkal mata kanan dan kiri mengering.
Lalu kamu membuka mulut; aku hanya ingin tenang, bahagia, dan masuk surga. Aku tidak ingin tertekan, tidak ingin khawatir, tidak ingin mengecewakanmu.
Bukankah semua orang inginnya begitu? Tapi juga semua orang tidak bisa hidup sendiri. Hanya beberapa yang tegar dan memang bernasib untuk sendiri, yang bisa hidup sendiri sampai akhir. Ah, tidak tahu kah kamu, kalau kita tidak mungkin hidup tanpa kekhawatiran..tanpa pengharapan..terutama bila kita mau diberi kasih, diberi sayang oleh seseorang.
Stop bicara tentang kepemilikan. Karena ini tidak ada hubungannya. Kamu tahu, dengan mencintai dan dicintai, kita telah menitipkan hati kita. Dan orang mana yang tidak khawatir bila tahu hatinya tak diasuransi. Lagipula kekasih kita pun hanyalah orang biasa.
Keinginanmu agak sulit. Bagaimana denganku? Kalau aku hanya ingin, bahagia denganmu. Membagi dua tawa, senyum dan gelitik di hidupku. Membuatmu bahagia, itu yang aku ingin. Walau mungkin, aku tidak akan bebas dari rasa khawatir dan tertekan.
Kalau aku maunya tetap sama kamu, bahagia sama kamu. Sampai nanti jika kita benar-benar harus pisah, baiknya itu karna prinsip dan secara baik-baik. Walau aku yakin kita kan berurai air mata, sampai pangkal mata kanan dan kiri mengering.
Lalu kamu membuka mulut; aku hanya ingin tenang, bahagia, dan masuk surga. Aku tidak ingin tertekan, tidak ingin khawatir, tidak ingin mengecewakanmu.
Bukankah semua orang inginnya begitu? Tapi juga semua orang tidak bisa hidup sendiri. Hanya beberapa yang tegar dan memang bernasib untuk sendiri, yang bisa hidup sendiri sampai akhir. Ah, tidak tahu kah kamu, kalau kita tidak mungkin hidup tanpa kekhawatiran..tanpa pengharapan..terutama bila kita mau diberi kasih, diberi sayang oleh seseorang.
Stop bicara tentang kepemilikan. Karena ini tidak ada hubungannya. Kamu tahu, dengan mencintai dan dicintai, kita telah menitipkan hati kita. Dan orang mana yang tidak khawatir bila tahu hatinya tak diasuransi. Lagipula kekasih kita pun hanyalah orang biasa.
Keinginanmu agak sulit. Bagaimana denganku? Kalau aku hanya ingin, bahagia denganmu. Membagi dua tawa, senyum dan gelitik di hidupku. Membuatmu bahagia, itu yang aku ingin. Walau mungkin, aku tidak akan bebas dari rasa khawatir dan tertekan.

i L O V E your smile...
No comments:
Post a Comment